FB Page

Event



hondanagoya.com

  • Konsultasi Gratis, dengan pelayanan ramah, semua informasi mengenai produk Honda dapat Anda dapatkan disini
  • Layanan Proses Kredit Mobil Honda dibantu Proses hingga Approve.
  • Layanan Asuransi dan Accesories.
  • Layanan Trade in/Tukar Tambah Kendaraan Lama Anda
Hubungi Kami


22 Jun 2020

Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Mengganti Velg Mobil


ganti velg ayla

Salah satu komponen dari kendaraan bermotor khususnya mobil yang dapat mempercantik tampilan adalah velg mobil. Komponen ini juga sering dan mudah dimodifikasi sesuai keinginan. Pada mobil, modifikasi velg biasa diterapkan pada mobil penumpang dengan menaikkan ring standar atau bawaan pabrik.

Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Modifikasi Velg Mobil
Modifikasi velg mobil biasa dilakukan dengan tujuan mempercantik tampilan roda dengan desain yang lebih stylish dengan tetap mengacu pada ukuran velg bawaan atau justru menaikkan atau menurunkan ukuran velg. 

Sebelum masuk lebih dalam, ada baiknya Sahabat mengetahui ukuran-ukuran velg yang biasa digunakan pada mobil. Velg mobil ring 17 maksudnya adalah velg mobil tersebut memiliki diameter 17 inchi dan biasanya cocok untuk ban dengan ukuran 235/60R17, 215/60R17, atau 225/65R17. 

Velg mobil ring 16 maksudnya adalah diameter pada velg mobil tersebut berukuran 16 inci dan bisa memakai ban ukuran 225/50R16, 215/65R16 atau 225/75R16. Velg mobil ring 15 memiliki diameter sebesar 15 inchi dan dapat digunakan untuk ban ukuran 215/65R15, 215/70R15, atau 205/70R15.

1. Diameter luar ban yang dipakai

Usahakan diameter luar ban tetap sama seperti sebelumnya ketika akan memodifikasi velg. Hal tersebut agar kenyamanan dalam berkendara tetap bisa dirasakan sebab pabrik sudah memperhitungkannya. Sehingga jika akan menambah ukuran velg usahakan tetap memperhatikan diameter ban dan ukuran kaki mobil.

2. Aspek rasio ban

Maksudnya adalah ukuran tebal-tipisnya ban. Misalnya pada ban berukuran 225/35R19 dimana 225 adalah ukuran antar sisi ban yang diukur dari dalam ban, sedangkan 35 adalah aspek rasionya. Semakin kecil aspek rasio, maka ban semakin tipis. Begitu pula sebaliknya, makin besar aspek rasio, makin tebal ban yang digunakan.

3. Risiko modifikasi ukuran velg

Penggantian velg dengan diameter lebih besar, tentu mengharuskan mengganti ban dengan aspek rasio lebih kecil. Semakin tipis ban akan menyebabkan berkurangnya kenyamanan dalam berkendara karena efek defleksi semakin kecil sehingga mengurangi kemampuan penyerapan getaran.

Ukuran diameter velg yang lebih besar juga berefek pada makin beratnya beban putar sistem kemudi. Selain itu, gear kemudi menjadi cepat aus. Tidak hanya itu, tie-rod end, ball-joint, dan bearing pada roda juga mudah rusak.

4. Idealnya, modifikasi dapat menaikkan hingga 2 inchi dari standar

Agar kenyamanan dalam berkendara tetap dirasakan, Anda dapat melakukan modifikasi velg mobil dengan mengganti ukurannya maksimal hingga naik 2 inchi dari ukuran standar. Selain aspek kenyamanan, Sahabat juga tetap bisa menggunakan ban dengan aspek rasio sebelumnya dan tidak perlu melakukan kalibrasi ulang terhadap speedometer.

5. Lebar velg

Modifikasi velg juga perlu memperhatikan lebar velg yang juga disesuaikan dengan ukuran ban standar. Velg dengan ukuran 15 inchi memiliki lebar 6-7 inchi. Sedangkan velg ukuran 17 inchi memiliki lebar 7,5-8 inchi. Semakin lebar velg, bidang cengkraman ban juga semakin besar sehingga menyebabkan peningkatan body roll atau pergerakan bodi mobil ke luar tikungan dan gejala understeer atau setir tetap lurus walau dibelokkan.

6. Perubahan titik tumpu mobil

Velg yang lebih besar dan lebar memberi efek pada pergeseran titik berat atau titik tumpuan roda. Pemakaian velg dengan offset (besar permukaan tengah velg menjorok ke luar atau dalam) yang beda dari standar juga mempengaruhi titik tumpu. Makin kecil offset, makin celong ke dalam penampang tengahnya dan makin lebar bibir velg-nya.

7. Kemampuan EPS mobil

Velg besar dan tapak ban yang lebar akan memperpendek usia Electronic Power Steering (EPS). Modifikasi harus disesuaikan dengan standar kemampuan EPS sehingga tidak kelebihan beban.

8. Material velg yang dipakai

Velg biasanya terbuat dari logam ringan, seperti baja billet, magnesium atau paduan logam. Velg yang lebih ringan dapat mengurangi bobot mobil tanpa mengabaikan daya tahannya sehingga kerja mesin dalam memutar roda dan sistem pengereman tidak terlalu berat.

9. Desain dan model velg

Desain velg ada beragam jenis, ada yang luxury, sporty, off-road, dan touring. Bisa disesuaikan dengan selera, kebutuhan, dan budget. Model velg sendiri ada yang satu bagian hingga tiga bagian. Model satu bagian lebih tahan lama namun memiliki beban lebih berat. Sedangkan model tiga bagian memiliki bobot ringan dan unggul dalam hal apabila terjadi kerusakan pada salah satu komponen tidak perlu mengganti keseluruhan.

10. Kualitas velg

Penting sekali untuk diperhatikan bagi Sahabat yang ingin memodifikasi velg mobil. Pastikan velg yang akan Sahabat gunakan asli dan berkualitas. Cara menentukannya bisa Sahabat lihat dari kehalusan finishing dan kerapian pada velg seberapa banyak potongan logam yang terlihat kasar. Namun tetap kembali pada selera dan budget yang dimiliki.

Strategi Plus Satu atau Plus dua dalam Modifikasi Velg
Modifikasi selain memakai strategi maksimal naik 2 inchi dari ukuran, juga bisa memakai strategi plus satu atau plus dua. Maksudnya yaitu meningkatkan ukuran ban lebih besar satu step atau dua step dari standar.

Misalnya, standar mobil Sahabat memakai ukuran ban 185/60/15, maka lebar ban yang dipakai 185, tingginya 60, dan 15 untuk diameter velg. Jika naik satu step, maka bisa menggunakan ukuran 205/60/16. Apabila naik dua step ukurannya menjadi 205/60/17.

Melakukan modifikasi pada velg mobil ternyata memiliki kelebihan dan kekurangan. Apabila Sahabat tertarik, pastikan sesuaikan dengan kebutuhan dan budget. Lebih amannya konsultasikan dengan ahli bengkel yang berpengalaman.

Merawat Power Windows Agar Tidak Cepat Rusak


Penggunaan power window atau pengatur kaca otomatis pada mobil sangat penting untuk membantu pengendara dan penumpang dalam menutup serta membuka jendela pada mobil. Dalam penggunaannya, perangkat satu ini mungkin pernah mengalami masalah dan membuat Sahabat bertanya-tanya apa penyebabnya. Kemacetan pada perangkat ini bisa menyebabkan kaca jendela pada mobil tidak bisa bekerja dengan sewajarnya. 

Tidak semua mobil memiliki fitur pengatur kaca otomatis. Mobil produksi dan keluaran lama pada umumnya tidak dilengkapi oleh fitur pengatur kaca otomatis. Oleh sebab itu apabila penumpang dan pengemudi ingin membuka atau menutup kaca mereka harus menggunakan dorstim atau pemutar handle. Sahabat bisa memasang power window universal di bengkel yang memiliki spesifikasi untuk melakukan ini dengan kisaran harga Rp 300 ribuan ke atas untuk satu buah pintu. 

Menggunakan Minyak untuk Merawat Pengatur Kaca Otomatis pada Power Window
Merawat pengatur kaca otomatis sangat penting untuk mencegah terjadinya kerusakan pada komponen satu ini. Apabila tidak dirawat, maka kejadian power window macet sebelah kiri ataupun kanan bisa terjadi kapan saja. Pada beberapa kondisi kemacetan ini bisa terjadi dan diperbaiki dengan mudah. Namun pada kondisi yang parah maka harus dibawa ke bengkel untuk diperbaiki yang tentunya mengeluarkan uang tidak sedikit.

Sahabat bisa menggunakan minyak goreng untuk merawat pengatur kaca otomatis secara rutin. Minyak goreng dapat diaplikasikan pada bagian karet kaca. Sahabat tinggal melapisi karet pada pintu yang ditempatkan di jalur kaca.

Dengan diberikan minyak goreng pada karet kaca maka kinerja pengatur kaca otomatis akan lebih mudah ketika diaktifkan. Apalagi karet pada kaca adalah bagian primer terhadap kinerja pengatur kaca otomatis. Karet yang tidak lentur dan keras akan membuat power window macet di kiri dan kanan. 

Mobil Jangan Dijemur Sinar Matahari Dalam Waktu Lama
Mobil dan kendaraan lainnya sebaiknya memang harus dihindarkan dari paparan sinar matahari dalam waktu lama. Ternyata, membiarkan mobil terkena paparan sinar matahari dalam waktu lama juga bisa menjadi penyebab pengerasan terhadap komponen grease di motor pengatur kaca otomatis. Padahal, bagian grease adalah komponen yang berfungsi sebagai pelumas dari poros motor pengatur kaca otomatis.

Ketika Sahabat memaksa untuk menggerakkan motor pengatur kaca otomatis maka hal ini bisa menimbulkan kerusakan lebih parah termasuk terbakar. Grease akan mongering ketika mobil dibiarkan dijemur di bawah sinar matahari dalam waktu lama. Ketika mobil terpaksa diparkir di bawah sinar matahari, maka berikanlah penutup atau cover mobil untuk mencegah pengerasan pada grease. 

Mengecek Sistem Kelistrikan pada Pengatur Kaca Otomatis
Salah satu hal yang bisa menyebabkan pengatur kaca otomatis tidak bekerja adalah karena kerusakan pada sistem kelistrikan. Hal ini menyebabkan korsleting pada aliran listrik sehingga pengatur kaca otomatis tidak bekerja. Selain itu, adanya sekring yang putus juga bisa menjadi salah satu penyebabnya. 

Cara mengatasi apabila sekring putus adalah dengan menggantinya dengan yang baru. Sementara apabila kerusakan ada pada sistem listrik ke pengatur kaca otomatis, maka harus dibawa ke bengkel resmi. Sebaiknya lakukan pengecekan kondisi sistem kelistrikan pengatur kaca otomatis secara berkala untuk menghindari kerusakan pada pengatur kaca otomatis.

Bersihkan Karet Kaca pada Mobil
Lakukan pembersihan secara rutin untuk karet kaca mobil. Alat untuk membersihkan pun cukup sederhana yakni silicone spray. Sahabat harus menghindari cairan penetran karena justru bisa menyebabkan debu mudah menempel kembali. Sementara sifat silicone spray adalah lebih netral sehingga tidak mudah menyebabkan debu menempel kembali. 

Lakukan penyemprotan silicone spray di sepanjang jalur pada karet meliputi karet yang dipasang di frame pintu mobil. Sebelum kaca Sahabat turunkan, cek kondisi karet penghalang debu yang ada di kaca.

Membersihkan Rel Pada Pengatur Kaca Otomatis yang Kotor
Kebersihan memang merupakan kata kunci untuk merawat mobil dan barang-barang lainnya. Selalu cek kondisi rel pada pengatur kaca otomatis apakah sudah kotor atau belum. Pastikan selalu jaga rel pengatur kaca otomatis tetap bersih dengan rutin mencuci mobil setiap kali usai bepergian yang jauh.

Patut Sahabat ketahui bahwa rel pada kaca jendela memainkan peranan penting agar kaca jendela bisa bekerja optimal. Ketika rel kaca kotor, maka dikhawatirkan kaca jendela sulit bekerja secara elektris dengan maksimal. Gunakan shampo khusus mobil ketika mencuci mobil agar elastisitas karet dan kelembaban terjaga.

Penggunaan yang Tepat dan Seperlunya
Banyak orang atau anak-anak lebih tepatnya senang memainkan pengatur kaca otomatis. Mereka senang menaikkan serta menurunkan kaca jendela semaunya karena menganggap hal itu merupakan mainan. Padahal, keseringan menaikkan serta menurunkan kaca jendela menggunakan pengatur kaca otomatis dapat menyebabkan pengatur kaca otomatis cepat rusak atau kurang bekerja maksimal.

Selain itu, hindari menurunkan kaca ke bawah saat kaca masih basah misal terkena hujan dan sebagainya. Pasalnya dikhawatirkan air akan masuk ke dalam celah dan merusak pengatur kaca otomatis. Selain itu hindari menurunkan kaca ke bawah selepas melewati jalan yang penuh debu. Usahakan hanya menurunkan kaca seperlunya saja.

Cek Pengatur Kaca Otomatis Secara Berkala
Pengatur kaca otomatis harus dicek secara berkala setidaknya setiap 6 bulan sekali. Apalagi jika jalanan yang dilalui adalah jalanan yang penuh debu maka harus lebih sering lagi melakukan pengecekan. Pasalnya debu dikhawatirkan bisa masuk dan merusak pengatur kaca otomatis. 

Selalu rawat power window untuk memastikan bahwa alat ini tetap bekerja maksimal. Kerusakan pada pengatur kaca otomatis akan memakan lebih banyak biaya perbaikan di masa mendatang.

Menentukan Tekanan Ban Mobil yang Baik dan Benar

mengatur tekanan ban mobil

Saat Sahabat mengisi atau menambah tekanan ban mobil sebenarnya tidak boleh dilakukan sembarangan atau sekedar sampai ban terasa lebih keras saja. Pabrikan mobil biasanya sudah menyertakan keterangan mengenai tekanan ban standar yang harus dipahami untuk jenis mobil tertentu. Untuk mengetahui berapa standarnya bisa dilihat melalui informasi yang tertera di stiker ban angin. Stiker ini biasanya ditempel di pilar B maupun pintu kemudi. Berikut adalah hal yang harus dipahami mengenai panduan tekanan ban pada mobil.

Tekanan Ban Mobil Didasarkan Pada Jenis Mobilnya

Standar tekanan angin untuk ban di bawah ini hanya berlaku apabila ukuran velg serta ban yang Sahabat gunakan masih sesuai dengan standar pabrikan atau bawaan mobil. Namun apabila ban juga velg yang digunakan sudah dimodifikasi atau diganti maka ketentuan di bawah ini mungkin sudah tidak berlaku lagi.

Tekanan udara untuk ban mobil Honda Mobilio adalah 30 psi
Tekanan udara untuk ban mobil Honda Brio adalah 26 hingga 29 psi
Tekanan udara untuk ban mobil Toyota Avanza adalah 30 sampai 32 psi
Tekanan udara untuk ban mobil Honda Civic adalah 35 psi
Tekanan udara untuk ban mobil Suzuki Ertiga adalah 29 sampai 35 psi
Tekanan udara untuk ban mobil Daihatsu Xenia adalah 30 sampai 32 psi
Tekanan udara untuk ban mobil Toyota Innova adalah 33 psi
Tekanan udara untuk ban mobil Toyota Fortuner adalah 30 hingga 33 psi

Pengaruh Ukuran Ring Terhadap Tekanan Angin

Ada kalanya orang berpikir bahwa tekanan angin pada ban juga ditentukan oleh ukuran ring. Ring sendiri merupakan dimensi ukuran dari velg ban dan memiliki hitungan dalam inch. Oleh karena itu orang sering berpikir bahwa tekanan tekanan ban mobil ring 16 harus lebih tinggi ketimbang ring di bawahnya seperti ring 15.

Sehingga apabila pada buku manual mobil dijelaskan untuk tekanan ban mobil ring 14 yang merupakan velg ukuran standar dan bawaan adalah 33 psi depan dan belakang, banyak yang kemudian menambahkan tekanan ban menjadi 35 psi dan sebagainya. Apakah ini benar?

Sebenarnya, tekanan angin pada ban tidak terlalu dipengaruhi oleh ukuran ban ataupun ukuran velg. Sehingga meski ukuran velg dan ban sudah tidak sama dengan bawaan mobil maka tekanan angin belum tentu langsung berubah. Tekanan angin dipengaruhi setidaknya oleh tiga hal yaitu:
Bobot atau berat mobil
Distribusi bobot mobil

Setup atau pengaturan pada suspensi mobil

Oleh sebab itu meski ukuran ring sudah berubah, tidak serta merta membuat tekanan angin pada ban harus ditambah. Apabila standar tekanan ban mobil untuk ring 16 dari pabrikan adalah 33 psi, maka ikuti saja tekanan yang dianjurkan kecuali mobil harus mendapat tambahan bobot yang dibawa.

Pengaruh Tambahan Beban Mobil pada Tekanan Angin

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa bobot mobil berpengaruh terhadap tekanan angin pada ban yang harus diberikan. Oleh sebab itu Sahabat biasanya harus menambahkan tekanan angin pada ban apabila bobot yang dibawa mobil melebihi bobot standar. Misalnya saja tekanan angin standar yang diizinkan adalah 33 psi untuk membawa bobot empat orang penumpang serta barang yang ringan.

Apabila Sahabat harus membawa hingga 7 penumpang dalam satu mobil kemudian ditambah bawaan barang berat, Anda harus menambah tekanan di setiap ban. Penambahan biasanya dapat mencapai 2 hingga 3 PSI.

Beban Maksimal yang Boleh Dibawa 

Untuk menjaga tekanan ban mobil tidak melebihi batas maksimum beban yang diperbolehkan, maka Sahabat dilarang keras membawa beban melebihi bobot maksimal yang diperbolehkan. Pasalnya, apabila bobot yang dibawah melebihi anjuran yang diizinkan bisa membuat ban tertekan terlalu kuat bahkan bisa menyebabkan kecelakaan.

Untuk menghitung beban maksimal yang boleh dibawa bisa dengan melihat keterangan max weight pada ban serta curb weight mobil. Misal untuk ban mobil dengan maksimal bobot 220 kg, serta curb weight 150 kg, artinya mobil hanya boleh mendapat tambahan beban mencapai 700 kg sudah dihitung termasuk penumpang dan supir.

Ban Mobil Dalam Keadaan Dingin Saat Diisi Angin

Tips untuk menjaga agar tekanan angin dalam ban serta ban tetap awet adalah mengisi tekanan ban harus dalam kondisi ban masih dingin. Apabila ban dalam keadaan panas akibat baru saja digunakan di jalanan panas atau diparkir di bawah sinar matahari langsung maka pengukuran tekanan angin bisa tidak akurat. Hal ini disebabkan angin di dalam ban akan memuai akibat pemanasan. 

Saat tekanan angin dimasukkan ketika ban panas, maka tekanan yang tercatat mungkin sudah pas ketika itu. Namun saat suhu ban menurun dan menjadi dingin, maka tekanan angin tentu menurun. Sahabat bisa menggunakan gas nitrogen apabila ingin tekanan lebih stabil. 

Alasan Tekanan Angin Ban Harus Sesuai

Pengisian tekanan angin harus sesuai standar dan tidak boleh kurang ataupun lebih. Ketika tekanan berlebih maka dikhawatirkan akan mengganggu kinerja pengereman di jalanan yang licin dan basah. Bahkan ban bisa jadi selip apabila tekanan berlebihan. Untuk tekanan ban yang melebihi batas 5 hingga 10 psi maka bisa berisiko mengakibatkan ledakan. Sementara apabila angin di bawah standar akan berisiko membuat pengikisan ban tidak seimbang.

Mengecek dan memastikan tekanan ban mobil sesuai standar yang ditetapkan sangat penting untuk menjamin keamanan dan keselamatan selama berkendara. Pasalnya, tekanan angin pada ban yang tidak tepat bisa meningkatkan risiko kecelakaan mobil di jalanan.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Ganti Oli Mobil?


Ganti Oli

Sahabat harus memahami bahwa oli pada kendaraan harus diganti secara rutin untuk mencegah kerusakan pada mesin. Oleh karena itu Sahabat harus memahami waktu yang tepat untuk ganti oli mobil serta tanda-tanda oli sudah harus diganti. 

Saat Sahabat memutuskan untuk ganti oli mobil terdekat, Sahabat bisa bertanya kepada teknisi apakah kondisi oli masih bagus atau tidak. Pasalnya, tatkala Sahabat memaksakan menggunakan oli mobil untuk waktu yang lama padahal saat itu sudah harus diganti, bisa jadi akan membuat mesin mobil cepat panas dan bagian dalam mesin kotor berkarat.

Ganti Oli Mobil Per Berapa Kilo?

Waktu yang tepat untuk mengganti oli mobil bisa dilihat berdasarkan jumlah kilometer yang sudah ditempuh mobil. Selain faktor jumlah kilometer, Sahabat juga harus memperhatikan kondisi jalanan yang ditempuh karena mobil yang melintasi jalanan off road ataupun macet harus bekerja dengan sangat keras. Sementara jika mengikuti buku panduan, maka akan terjawab mengenai ganti oli mobil berapa kilo? 

Sahabat disarankan untuk segera mengganti oli mesin mobil saat sudah menempuh jarak 10.000 km. Untuk pemakaian yang normal, maka jarak tempuh 10.000 km biasanya dicapai saat sudah pemakaian selama 6 bulan sekali. Hanya saja, waktu penggantian 10.000 km akan dicapai apabila menggunakan oli berjenis full sintetik. Sementara jika menggunakan oli bercampur mineral maka harus segera diganti olinya ketika dipakai 5000 km. 

Jika mobil digunakan di jalanan tanjakan, jalanan yang macet maka waktu penggantian harus lebih cepat. Sahabat juga bisa memperhatikan tanda-tanda oli mobil harus diganti berdasarkan kondisi mobil.

Ganti Oli Saat Kualitas Oli Menurun

Salah satu cara untuk menilai waktu yang tepat mengganti oli mobil adalah berdasarkan kualitas atau kondisi oli. Oli yang masih baru akan memiliki tekstur yang licin, lengket dan warnanya bening. Sementara oli pada mesin yang sudah lama digunakan biasanya akan berubah warna menjadi coklat hitam keruh. Perubahan warna pada oli mesin ini dikarenakan fungsi oli itu sendiri untuk membersihkan bagian permukaan pada dinding silinder. 

Dinding silinder mudah terkena kerak, karbon akibat proses oksidasi. Oleh sebab itu oli bisa berubah warna menjadi hitam. Oli yang berubah warna menjadi hitam bisa menjadi penanda bahwa sudah saatnya oli mesin diganti jika memang sudah digunakan dalam waktu lama dengan kondisi jalanan macet atau tanjakan. Namun apabila oli baru digunakan maka hal tersebut tidak bisa dijadikan penanda satu-satunya.

Ganti Oli Saat Akselerasi Mesin Terasa Berat

Ini merupakan salah satu penanda utama yang bisa menunjukkan bahwa sudah saatnya oli mesin untuk diganti. Ketika kualitas oli menurun, maka akan terjadi gesekan antara mesin yang semakin tinggi. Hal ini akan membuat kinerja mesin terasa semakin berat karena mesin dipaksa untuk terus bekerja dalam kondisi yang tidak baik. Sahabat akan merasakan perubahan pada kinerja mesin terutama saat Sahabat menginjak pedal pada gas. Meski pedal pada gas sudah diinjak namun akselerasi terasa lebih lambat.

Ganti Oli Saat Mesin Bergetar Lebih Besar

Saat kondisi mesin dalam keadaan putaran idle, Sahabat bisa mendengar adanya getaran yang sangat berat pada mesin mobil. Getaran ini akan terasa dan terdengar lebih keras ketimbang saat oli mesin mobil Sahabat sudah diganti. Oleh karena itu Sahabat sebaiknya lebih sensitif dalam mendengarkan suara getaran pada mesin mobil saat kondisi idle.

Ganti Oli Saat Suara Kerja Mesin Sangat Kasar

Untuk mendeteksi apakah suara kerja mesin lebih kasar bisa dilakukan ketika mobil baru saja dihidupkan. Sahabat bisa mendengarkan suara mesin mobil tersebut apakah lebih kasar ataukah tidak. Oli yang sudah mendekati waktu penggantian maka akan menimbulkan getaran yang lebih tinggi dengan suara yang terkesan kasar ataupun berisik. Suara ini akan sangat berbeda jika dibandingkan dengan saat awal oli mesin diganti. 

Tambah Oli Mesin Jika Levelnya Di Bawah Batas

Selain mengganti oli mesin mobil, oli mesin mobil juga harus ditambahkan apabila permukaannya berada di bawah dari level batas standar kendaraan. Untuk memastikan waktu yang tepat dalam menambahkan oli mesin, Sahabat harus mengecek permukaan oli saat mesin kendaraan masih dalam kondisi dingin. Jangan mengecek oli dalam keadaan mesin masih panas karena tentu permukaan oli mesin akan naik akibat adanya pemuaian.

Apabila oli mesin mobil berada kurang dari batas standar maka oli harus ditambah. Namun penambahan tidak boleh melebihi batas maksimal yang ditentukan. Pasalnya, penambahan yang berlebihan akan membuat putaran mesin makin melambat dan kinerja mesin turun. 

Kuras Oli Mesin Mobil untuk Penggunaan di Jarak 50 Ribu Kilometer

Saat oli mesin mobil diganti dengan cara biasa, sesungguhnya tidak semua oli yang lama akan terbuang saat baut dibuka. Jumlah oli yang akan keluar saat baut dibuka hanya sekitar tiga sampai empat liter saja. Sementara jika dilakukan kuras oli mesin maka jumlah oli yang keluar bisa mencapai 10 sampai 12 liter. Pengurasan oli harus dilakukan setiap jarak 50 ribu kilometer sebelum kemudian memberi oli baru.

Ganti oli mobil harus dilakukan secara rutin untuk mencegah kerusakan mesin lebih lanjut. Pahami bahwa ada tiga macam oli mobil yang harus diganti secara rutin. Mobil memiliki 3 jenis oli yakni oli transmisi (persneling), oli mesin serta oli gardan yang harus diganti secara rutin. Oli yang harus cepat diganti adalah oli mesin, kemudian oli transmisi dan terakhir oli gardan.